BAB I
KEBUTUHAN MANUSIA
I. KEBUTUHAN
A. Pengertian
kebutuhan manusia
Kabutuhan (needs) adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk
mencapai kemakmuran.
B.
Jenis-jenis kebutuhan
1. Jenis kebutuhan menurut tingkat
intensitas
a. Kebutuhan primer
b. Kebutuhan sekunder
c. Kebutuhan tertier
2.
Jenis kebutuhan menurut sifatnya
a. Kebutuhan jasmani
b. Kebutuhan rokhani
3.
Jenis kebutuhan menurut Subyek yang membutuhkan
a. Kebutuhan individu
b. Kebutuhan umum atau kelompok
4.
Jenis kebutuhan menurut waktunya
a. Kebutuhan sekarang
b. Kebutuhan masa akan datang
5.
Jenis kebutuhan menurut sosial budaya
a. Kebutuhan sosial
b.
Kebutuhan Psikologi
6.
Kebutuhan menurut wujudnya
a. Kebutuhan material / berwujud
b. Kebutuhan immaterial / tidak berwujud
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
a. Peradaban
b. Lingkungan
c. Adat istiadat
d. Agama dan kepercayaan
e. Pendidikan
f. Pekerjaan
g. Penghasilan
h. Umur
II. BENDA PEMUAS
KEBUTUHAN
- Pengertian
Benda pemuas kebutuhan manusia dapat
digolongksn menjadi dua yaitu
a.
Barang adalah segala alat yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang berwujut, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
b. Jasa adalah alat yang tidak berwujud
tetapi dapat memenuhi kebutuhan manusia
2. Jenis benda pemuas kebutuhan
a.
Menurut cara memperolehnya
1) Benda ekonomi
2) Benda bebas
b.
Menurut tujuan penggunaannya
1) Benda produksi
2) Benda konsumsi
c.
Menurut fungsi pemakaian antar benda
1) Benda komplementer
2) Benda subtitusi
3) Benda berperan khusus
d.
Menurut proses produksinya
1) Barang mentah / bahan baku
2) Barang setengah jadi
3) Barang jadi
e.
Menurut fungsinya sebagai penjamin
1) Benda bergerak
2) Benda tidak bergerak
f.
Menurut ketahanannya
1) Benda tidak tahan lama (Underable goods)
2) Benda tahan lama (Durable goods)
3) Benda tidak habis pakai (Permanent
goods)
g.
Menurut Sifat Industrinya
1) Industri asli / alami (genetik)
2) Industri ekstraktif
3) Industri pabrik, menurut spesifikasinya
dibagi menjadi 3 yaitu :
a)
Hasil industri analitik yaitu barang-barang yang dihasilkan dengan cara
memproses satu bahan baku menjadi beberapa barang
b)
Hasil industri sintesis yang dihasilkan dengan cara memproses dua atau lebih
bahan baku menjadi satu barang tertentu
c)
Hasil industri sintetis yaitu barang yang bersifat tiruan dari barang aslinya
4)
Industri jasa
5)
Industri penyaluran barang
III. SUMBER-SUMBER EKONOMI YANG LANGKA DAN
KEBUTUHAN MANUSIA YANG TIDAK TERBATAS
a. Pengertian
kelangkaan
Isltilah kelangkaan atau scarcity adalah keadaan tidak seimbang atau
timpang tindih antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas , dihadapkan pada
sarana ekonomi yang terbatas.
b. Faktor-faktor
penyebab kelangkaan
Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kelangkaan antara lain:
1.
Terbatasnya
sumber daya alam yang tersedia
2.
Terbatasnya
kemampuan manusia untuk mengolah dan merubah sumber daya alam yang ada
3.
Keserakahan
manusia, mengakibatkan rusaknya barang-barang yang dapat dimanfaatkan
4.
Meningkatnya
kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuan manusia untuk menghasilkan
atau menemukan sumber-sumber baru.
c. Pengalokasian
sumber daya ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, barang-barang yang telah disediakan oleh
alam pada umumnya harus diolah lebih dahulu menjadi barang lain yang sesuai
kebutuhan manusia. Pada hakekatnya setiap menghasilkan barang tertentu perlu
berproduksi,untuk itu diperlukan 4 sumber daya yang disebut faktor produksi
yaitu:
1.
Sumber daya
alam
2.
Sumber daya
manusia
3.
Sumber daya
modal
4.
Kewirausahaan
IV. MASALAH POKOK EKONOMI
Masalah
pokok yang dihadapi setiap masyarakat dengan sistem perekonomian apapun dalam
rangka memenuhi kebutuhan mencakup 3 masalah ekonomi yang sangat mendasar dan
saling berkaitan (The three fundamental and interdependent economic problem)
yaitu:
- What (apa) ?
Barang-barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyaknya
- How (bagaimana) ?
Bagaimana cara memproduksi barang-barang tersebut
- For Whom (untuk siapa) ?
Untuk merumuskan jawaban daripertanyaan diatas (untuk siapa) perlu
sipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Untuk siapa barang –barang diproduksi
Bagaimana cara distribusinya agar barang atau jasa bisa sampai pada
pemakainya
V.
BIAYA PELUANG (Opportunity Cost)
Biaya
peluang merupakan pengorbanan yang dilakukan seseorang karena mengambil sebuah alternatif
pilihan keputusan. Munculnya biaya ini dimaksudkan agar ada perencanaan matang
dari pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Biaya peluang dihitung tidak selalu
berhubungan dengan uang, bisa berupa waktu, kesmpatan, dan keuntungan dimasa
depan. Dalam menghitung biaya peluang juga diperlukan biaya sehari-hari yang
dialami oleh seseorang.
Logika
biaya peluang itu sangat berkaitan dengan aktivitas ekonomi. Seorang yang
menghitung biaya peluang juga akan menghitung pula biaya sehari-hari yang
dikeluarkan, misalnya, ketika seseorang yang ditawari oleh orang tuanya setelah
lulus sekolah untuk melanjutkan sekolah atau menjadi pengusaha.
VI. SISTEM EKONOMI
a. Sistem
Ekonomi Tradisional
Mereka belum menenal teknologi. Semua kegiatan berdasarkan tradisi yang
telah dilaksanakan secara turun temurun, Semua kegiatan ekonomi lebih tertuju
untuk mempertahankan hidup.
1.
Ciri-ciri
sistem ekonomi tradisional
-
Kegiatan
ekonomi hanya mengandalkan sektor pertanian
-
Belum
mengenal perdagangan
-
Produsen
mengkonsumsi sendiri barang yang diproduksinya
2.
Sisi positif
sistem ekonomi tradisional
-
Masyarakat
tidak dibebani target
-
Tidak ada
persaingan
3.
Sisi negatif
sistem ekonomi tradisional
-
Sulit maju,
karena perubahan dianggap sesuatu yang tabu
-
Kegiatan
ekonomi tidak untuk menambah kesejahteraan
-
Tidak pernah
memperhitungkan efektifitas dan efesiensi dalam berproduksi.
b. Sistem
Ekonomi Terpusat
Sistem ini disebut juga sistem komando. Dalamsistem ini jenis dan jumlah
barang yang diproduksi ditentukan oleh pemerintah, karena biasanya
faktor-faktornproduksidimiliki oleh pemerintah. Pencetus gagasan ini adalah
KARL MARK. Meskipun demikian swasta masih diperbolehkan mengelola industri yang
tiadak begitu penting,seperti pertokoan dan lain-lain.
1.
Ciri-ciri
Sistem Ekonomi Terpusat
-
Pemerintah
bertanggung jawab terhadap produksi, konsumsi, dan distribusi
-
Faktor
produksi serta modal disediakan oleh pemerintah
-
Hak pribadi
tidak diakui
-
Pemerintah
tidak memberi keleluasaan kepada individu atau masyarakat untuk melakukan
kegiatan ekonomi
2.
Sisi positif
sistem ekonomi terpusat
-
Penentuan dan
peleksanaan produksi lebih mudah
-
Pemerataan
dan pengedalian harga lebih mudah dilakukan
-
Penangguran
dapat dikendalikan
3.
Sisi negatif
sistem ekonomi terpusat
-
Karya cipta
tidak dihargai, sehingga mematikan kreatifitas
-
Kebutuhan
yang komplek menyulitkan pemerintah menghitung berapa kebutuhan dan berapa
kebutuhan biaya produksi.
-
Barang yang
didistribusikan pemerintah kadang tidak selalu yang dibutuhkan oleh masyarakat.
c. Sistem
Ekonomi Pasar
Pencetus gagasan ini adalah ADAM SMITH. Ia berpendapat bahwa “Kemakmuran
bangsa akan terjamin jika setiap orang diberi kebebasan untuk menentukan
sendiri apa, berapa, dimana, dan bagaimana melakukan kegiatan ekonomi”. Sistem
disebut juga sistem perekonomian liberalis. Jenis barang yang diproduksi untuk siapa, bagaimana distribusinya
ditentukan oleh mekanisme pasar yaitu hubungan permintaan dan penawaran.
1.
Ciri-ciri
sistem ekonomi pasar
-
Hak milik
seseorang diakui bahkan diberi kebebasan untuk memiliki barang modal
-
Seluruh
aktifitas ekonomi dilaksanakan oleh swasta atau masyarakat
-
Pemerintah
tidak campur tangan dalam mekanisme pasar. Namun kenyataannya tidak ada satu
negarapun yang tidak campur tangan dalam kegiatan ekonomi. Hal ini bertujuan
agar kesejahteraan umum tetap terjaga
-
Terjadinya
persaingan secara bebas.
2.
Sisi positif
sistem ekonomi pasar
-
Terjadi
tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi karena semua tindakan dilandasi
motif ekonomi
-
Kreatifitas
masyarakat dalam kegiatan ekonomi berkembang pesat
-
Barang yang
tersedia di pasar bermutu tinggi, yang tidak bermutu tidak bisa diterima
-
Swasta bebas
memilih dan memiliki alat produksi.
3.
Sisi negatif
sistem ekonomi pasar
-
Terjadinya
persaingan yang kurang sehat
-
Pemerataan
pendapatan sulit tercapai
-
Terjadinya
kecenderungan eksploitasi tenaga kerja dan sumber0sumber ekonomi
-
Monopoli
akibat persaingan bebas sangat merugikan masyarakat
d. Sistem
ekonomi campuran
Sistem ini merupakan campuran antara sistem ekonomi terpusat dan sistem
pasar, dengan mengambil sisi positifnya saja.
Sistem ini dianut di Malaysia dan Singapura. Di Indonesia memiliki
sistem ekonomi yang khas yang berasal dari kepribadian bangsa Indonesia, yang
dikenal dengan sistem ekonomi Pancasila.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran
1.
Merupakan
kombinasi antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar
2.
Sumber daya
vital dikuasai pemerintah (listrik, air, telekomunikasi, transportasi)
3.
Intervensi
pemerintah ditandai dengan adanya Uudan kebijakan ekonomi, sehingga persaingan
tidak sehat bisa dihindari.
4.
Terjadinya
keseimbangan peran antara pemerintah dan swasta.
BAB. II
KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA
- PERILAKU
KONSUMEN
- Pengertian Konsumsi dankonsumen
Konsumsi
adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa.
Konsumen adalah orang atau pihak yang melakukan kegiatan konsumsi
tersebut.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumsi :
- Pendapatan
- Harga diri
- Gaya hidup
mewah
- Pendapatan yang
tinggi dimasa lalu
- Pendapatan yang
tinggi dimasa akan datang
Tujuan konsumsi secara ekonomi :
1.
Untuk
mempengaruhi kebutuhan manusia secara langsung
2.
Untuk
menggunakan atau memakai barang dan jasa
3.
Secara tidak
langsung menggiatkan kegiatan produksi dan distribusi
- Teori Perilaku Konsumen
- Perilaku
konsumen adalah tingkah laku konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari
- Teori perilaku
konsumen
Untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam memperoleh kepuasan terhadap
barang dan jasa yang dikonsumsi, terdapat dua pendekatan teori yaitu :
1)
Pendekatan Kardinal
Teori ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen yang diperoleh dari kegiatan
konsumsi barang dan jasa dapat diukur secara kuantitatif. Artinya, kepuasan
dapat diukur dengan angka. Pendekatan ini disebut juga pendekatan utilitas.
Pendekatan ini beranggapan bahwa :
-
Tingkat
utilitas seseorang merupakan fungsi dari kuantitas barang yang dikonsumsi
artinya tingkat kepuasan total yang diperoleh konsumen dipengaruhi oleh jumlah
berbagai barang yang dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan hukum Gossen,bahwa
tingkat kepuasan konsumen dipengaruhi oleh jumlah dan variasi barang yang
dkonsumsi.
-
Konsumen akan
memaksimalkan kepuasannya sesuai dengan anggaran yang dimilikinya.
-
Tingkat
kepuasan konsumen dapat diukur secara kuantitatif.
-
Tambahan
kepuasan dari setiap unit tambahan barang yang dikonsumsi akan menurun.
Pendekatan kardinal juga disebut sebagai pendekatan marginal utility. Dalam
bab ini kita akan membahas hasil penelitihan Hermann Heinrich Gossen mengenai
nilai guna total (total utility) dan nilai guna marginal (marginalutility yang
terkandung dalam hukum Gossen I dan hukum Gossen II.
HUKUM GOSSEN I
Bunyi hukum Gossen I “ Jika seseorang berusaha memenuhi kebutuhannya hanya
dengan satu macam saja hingga titik puncak kepuasannya maka nilainya akan
semakin berkurang”
HUKUM GOSSEN II
Bunyi hukum Gssen II “Jika seseorng berusaha memenuhi kebutuhannya dengan
bermaca-macam barang, maka nilainya sama”.
2).
Pendekatan Ordinal (Pendekatan Indeferens)
Pendekatan ordinak menggunakan pengukuran ordinal (bertingkat) untuk
menganalisa kepuasan konsumen. Artinya kepuasan yang tidak dapat diukur dengan
angka tetapu diukur dengan peringkat misalnya tidak puas, puas, sangat puas dan
seterusnya. Ciri pendekatan ordinal ini antara lain :
-
Konsumen
mampu membuat peringkat kepuasan terhadap barang. Misalnya minum es jus lebih
puas dari pada minum es teh
-
Peringkat tersebut
bersifat transitif artinya jika es jus lebih memuaskan dari pada es teh,
sedangkan es teh lebih memuaskan sari pada es jeruk, jadi es jus lebih
memuaskan dari pada es jeruk,bukan sebaliknya.
-
Konsumen akan
selalu ingin mengkonsumsi jumlah barang yang lebih banyak, karena konsumen
tidak pernah terpuaskan.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
- Pendapatan
- Harga barang
dan jasa
- Adat istiadat
dan
- Barang
substitusi
- Jumlah penduduk
- Banyaknya
barang konsumsi yang tahan lama
- Adanya dugaan
perubahan harga
- Nilai suatu barang
- Nilai pakai
- Nilai tukar
B. PERILAKU PRODUSEN
a. Arti dan tujuan produksi
1)
Arti Produksi
- Secara umum produksi adalah
mengolah bahan mentah atau setengah jadi menjadi barang jadi
- Secara ekonomi produksi
adalah setiap perbuatan manusia untuk menambah guna ekonomi suatu barang atau
jasa.
2) Tujuan
produksi
a.
Untuk menghasilkan
barang/jasa yang dibutuhkan rumah tangga keluarga atau rumah tangga produksi
b.
Untuk
mengganti barang yang rusak atau habis
c.
Untuk
memenuhi pasar Internasional
d.
Untuk
mendapatkan keuntungan
e.
Untuk
meningkatkan kemakmuran
3) Jenis-jenis
Bidang Produksi
Kegiatan produksi dapat
dibedakan menjadi 5 jenis bidang usaha, yaitu :
a.
Bidang
ekstratif
b.
Bidang
agraris
c.
Bidang
industri
d.
Bidang
perdagangan
e.
Bidang jasa
4) Tingkat
Produksi
Ada 3 tingkatan produksi yaitu :
a.
Tingkat
produksi tradisional / primitif
b.
Tingkat
produksi sederhana / madya
c.
Tingkat
produksi tinggi / maju
5)
Faktor-faktor Produksi
Ada 2 faktor produksi
a.
Faktor produksi asli
- Alam (Natural resources)
- Tenaga kerja (labour)
b. Faktor poduksi turunan
- Modal (Capital)
- Kewirausahaan (skill)
6) Peningkatan Jumlah dan Mutu Hasil Produksi
Meningkatkan jumlah dan mutu hasil produksi
dapat dilakukan melalui beberapa cara antara lain :
a.
Ekstensifikasi
yaitu menambah faktor-faktor produksi
b.
Intensifikasi
yaitu meningkatkan kemampuan produksi tiap-tiap faktor produksi
c.
Diversifikasi
yaitu menambah jenis-jenis produksi
d.
Spesialisasi
yaitu mengadakan pembagian kerja.
b. Fungsi
Produksi
Fungsi
produksi yaitu hubungan antara jumlah faktor produksi yang digunakan dengan
jumlah hasil produksi dalam kurun waktu tertentu. Hasil produksi yang
dihasilkan tergantung pada :
- Banyaknya faktor produksi yang digunakan
- Teknik produksi yang dipergunakan
Fungsi produksi dibedakan menjadi :
- Pertambahan jumlah biaya produksi sama dengan
pertambahan jumlah hasil produksi
- Pertambahan jumlah biaya produksi lebih besar
dari pertambahan jumlah hasil produksi
- Pertambahan jumlah biaya produksi lebih kecil
dari pertambahan jumlah hasil produksi
c.
Perilaku Produsen dan Teori Perilaku Produsen
1.
Perilaku
Adalah tingkah laku produsen dalam
menghasilkan barang atau jasa
2.
Teori Perilaku Produsen
Salah satu teori produksi yang dikenal
dalam ekonomi adalah : “ HUKUM HASIL LEBIH YANG MAKIN BERKURANG (The of
deminishing return) yang dikemukakan oleh DAVID RICARDO berbunyi :
“Dengan suatu teknik tertentu maka mulai titik tertentu penambahan faktor
produksi tidak lagi memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding”
Hukum tambahan hasil yang semakin berkurang, lebih tepat berlaku
dibidang agraris.
BAB III
PRINSIP DAN MOTIF
EKONOMI
A. PRINSIP
EKONOMI
1. Pengertian Prinsip Ekonomi
Diartikan dengan tindakan untuk
mendapatkan hasil yang maksimum pemanfaatan biaya tertentu.
Bunyi
prinsip ekonomi “mengeluarkan biaya sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil
yang maksimal”
2. Politik Ekonomi
Politik
adalah upaya ingin memperbaiki kehidupan masyarakat. Jadi sebenarnya secara
murni orang berpolitik tujuannya adalah memperbaiki keadaan.
Politik
ekonomi adalah kebijakan yang dijalankan untuk memperbaiki keburukan ekonomi
yang sedang berlangsung. Contohnya untuk memperbaiki inflasi akan melaksanakan
politik ekonomi yang disebut politik moneter, dengan jalan :
-
Menaikan
diskonto
-
Melaksanakan
operasi pasar terbuka
-
Meningkatkan
cadangan umum bank-bank komersial.
B, MOTIF EKONOMI
1. Pengertian Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah dorongan untuk melakukan tindakan ekonomi dalam
rangka mencapai kemakmuran. Motif ekonomi mula-mula adalah dorongan untuk
mensejahterakan diri sendiri dan keluarga. Setelah hasyrat diri terpenuhi
barulah muncul kehendak mensejahterkan pihak lain, ataupun tetap ada
hubungannya dengan yang termotivasi.
a. Motif
Ekonomi Individu
Motif ekonomi individu atau perorangan adalah ingin meningkatkan taraf
hidup. Orang yang sudah makmur tetap saja dia ingin membuka usaha baru. Membuka
usaha baru ini motifnya adalah perluasan usaha. Orang yang sudah maju
perusahaannya, sudah luas kegiatannya, ia tetap memperluas usahanya. Memperluas
ini motifnya adalh aktualisasi diri atau harga diri.
b. Motif Ekonomi Perusahaan.
Perusahaan mempunyai 3 motif
ekonomi, yaitu :
1.
Motif mencari
keuntungan
2.
Motif
memproduksi barang dengan harga murah
3.
Motif menjaga
kontinuitas perusahaan
==========xxxxx==========
BAB. IV
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A. PERMINTAAN
1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli
barang dan jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu.
Ada 3 hal pentinga yang berkaitan dengan konsep permintaan ini antara lain
:
a.
Kuantitas
yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan.
b.
Keinginan
konsumen tersebut disertai oleh kemampuan serta kesediaan untuk membeli. Jadi
merupakan permintaan efektif.
c.
Kuantitas
yang diminta dinyatakan dalam satuan waktu.
2. Hukum Permintaan
Bunyi hukum permintaan adalah permintaan berbanding terbalik
dengan harga. Artinya apabila harga suatu
barang dan jasa meningkat, maka kuantitas yang diminta akan menurun, sebaliknya
apabila harga suatu barang dan jasa menurun maka kuantitas yang diminta
meningkat (ceteris paribus)
3.
Macam-macam Permintaan
a.
Permintaan dilihat dari daya beli konsumen
1) Permintaan efektif adalah permintaan konsumen
terhadap barang atau jasa yang
disertai dengan daya beli
2) Permintaan potensial adalah permintaan
konsumen terhadap barang atau jasa yang
tidak disertai dengan daya beli.
b.
Permintaan dilihat dari pendapatan
1)
Permintaan konsumen, adalah permintaan seluruh anggota masyarakat akan
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
2) Permintaan pengusaha adalah
permintaan akan faktor-faktor produksi untuk membuat barang atau jasa.
3) Permintaan Pemerintah adalah
permintaan oleh pemerintah untuk pengeluaran belanja pemerintah.
4) Permintaan Luar Negeri adalah
permintaan akan barang dan jasa yang datangnya dari luar negeri
d. Permintaan
dilihat dari jumlah permintaannya
1) Permintaan perseorangan atau individu adalah
permintaan yang datang dari seseorang untuk memnuhi kebutuhan hidupnya
2) Permintaan kolektif atau pasar adalah permintaan
yang dimiliki oleh suatu masyarakat sebagai keseluruhan pada saat yang sama.
4. Skala
Permintaan dan Kurva Permintaan
Skala
permintaan adalah suatu anggapan dasar yang menunjukan jumlah barang yang akan
diminta oleh masyarakat pada tingkat harga yang barbeda-beda.
Kurva
permintaan adalah grafikyang menunjukan jumlah barang yang akan dibeli pada
berbagai tingkat harga, dari harga tertinggi sampai harga terendah.
Contoh
Nomor
|
Harga barang ( P )
|
Jumlah Permintaan ( Q )
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Rp. 25.000,-
Rp. 22.500,-
Rp. 20.000,-
Rp. 15.000,-
Rp. 10.000,-
|
1.000 unit
1.500 unit
1.750 unit
2.250 unit
2.500 unit
|
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
a. Harga barang itu sendiri
b. Harga barang komplementer dan barang
substitusi
c. Pendapatan
d. Selera masyarakat
e. Jumlah penduduk
f. Perubahan tradisi, mode, dan selera
masyarakat
g. Perkiraan dan harapan masyarakat
h. Hari raya keagamaan
i. Kondisi sosial dan ekonomi
B. PENAWARAN
1. Pengertian Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan untuk dijual pada
berbagai tingkat harga dalam suatu
pasar waktu tertentu.
2.
Hukum Penawaran
Bunyi bukum penawaran adalah penawaran berbanding lurus atau sejajar
dengan haraga. Atau apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, maka
kuantitas yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya apabila harga suatu
barang dan jasa turun, maka kuantitas yang ditawarkan juga akan semakin
menurun.
3.
Macam-macam Penawaran
a. Penawaran individu adalah
penawaran yang dimiliki oleh seseorang
pengusaha
b.
Penawaran kolektif adalah keseluruhan penawaran yang terdapat di pasar.
4.
Skala Penawaran dan Kurva Penawaran
Skala penawaran adalah daftar jumlah barang yang akan ditawarkan
pada berbagai tingkat harga
Kurva penawaran adalah grafik yang menunjukan jumlah barang yang
ditawarkan pada berbagai harga, mulai harga terendah sampai harga tertinggi
Contoh :
Dari daftar penawaran
dibawah ini buatlah kurvanya
Nomor
|
Harga ( P )
|
Jumlah Penawaran ( Q )
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Rp. 17.500,-
Rp. 15.000,-
Rp. 14.000,-
Rp. 12.500,-
Rp. 11.000,-
Rp. 10.000,-
|
5.000 unit
4.500 unit
4.250 unit
3.750 unit
3.500 unit
3.000 unit
|
5.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran
a.
Teknologi produksi
b.
Harapan pedagang terhadap perubahan harga dimasa mendatang
c.
Kebutuhan pedagang yang sangat mendesak akan uang tunai
d.
Biaya produksi
e.
Peningkatan jumlah produsen
f.
Peristiwa alam
g.
Harga barang dan jasa barang lain
6.
ELASTISITAS PERMINTAAN
a. Pengertian Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah permintaan barang
b.
Jenis Elastisitas Permintaan
1.
Permintaan Elastis
Permintaan disebut elastis apabila koefisien elastisitasnya lebih besar
dari pada satu. Artinya persentase perubahan permintaan lebih besar daripada
persentase perubahan harga.
2.
Permintaan In Elastis
Permintaan disebut in elastis apabila koefisien elastisitasnya lebih kecil dari
pada satu. Artinya persentase perubahan permintaan lebih kecil dari pada
persentase perubahan harga.
3.
Permintaan Elastis Uniter
Permintaan disebut elastis uniter apabila
persentase perubahan jumlah yang diminta sama dengan persentase perubahan
harga.
4.
Permintaan Elastis sempurna
Permintaan disebut elastis sempurna apabila
koefisien elastisitas permintaannya sama dengan tak terhingga
5.
Permintaan In Elastis sempurna
Permintaan disebut elastis sempurna apabila
koefisien elastisitas permintaanya adalah nol.
RUMUS
ELASTISITAS PERMINTAAN = Ed
= A Q X
P
A P Q
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas
Permintaan
1. Kesediaan barang substitusi
2. Proporsi pendapatan yang dibelaanjakan untuk
suatu barang
3. Kategori barang, kebutuhan pokok,atau
kebutuhan mewah
4. Keragaman penggunakan barang.
7.
ELASTISITAS PENAWARAN
a.
Pengertian Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran adalah sebuah ukuran seberapa besar derajat
kepekaan penawaran terhadap perubahan harga.
b.
Jenis Elastisitas Penawaran
1. Penawaran elastis
Penawaran disebut elastis apabila koefisien elastisitasnya lebih besar
dari pada satu.
2. Penawaran in elastis
Penawaran disebut in elastis apabila koefisien elastisitas penawaran
lebih kecil dari pada satu.
3. Penawaran elastis uniter
Pada penawaran yang elastis uniter, persentase perubahan kuantitas yang
ditawarkan sama dengan persentase perubahan harga.
4. Penawaran elastis sempurna
Penawaran bersifat elastis sempurna apabila pada harga tertentu ,
kuantitas yang ditawarkan tak terhingga.
5. Penawaran in elastis sempurna
Pada penawaran elastis sempurna, koefisien elastisnya adalah nol.
c.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas penawaran
1. Waktu yang dibutuhkan untuk
berproduksi
2. Daya tahan barang
3. Mobilitas faktor produksi
4. Kemudahan produsen baru
untukmemsuki pasar
RUMUS
ELASTISITAS PENAWARAN = Es
= A Q X P
A P Q
C. HARGA
KESEIMBANGAN
a.
Pengertian Harga Keseimbangan
adalah suatu tingkat harga yang
pada harga tersebut jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang
yang diminta. Harga keseimbangan terbentuk dari hasil interaksi antara
permintaan dan penawaran. Harga keseombangan ini disebut juga harga
ekulibrium
b. Pengelompokan
Pembeli dan Penjual
1. Pengelompokan Pembeli :
a). Pembeli Marginal adalah pembeli
yang harga taksirannya sama dengan pasar
b). Pembeli Super Marginal adalah
pembeli yang harga taksirannya melebihi harga pasar
c). Pembeli Sub Marginal adalah
pembeli yang harga taksirannya dibawah harga pasar.
2. Pengelompokan Penjual
1). PenjualMarginal adalah
penjual yang harga pokoknya sama dengan harga yang ada dipasar.
2). Penjual Super Marginal adalah
penjual yang harga pokoknya dibawah harga pasar
3). Penjual Sub Marginal adalah
penjual yang harga pokoknya diatas harga pasar
=======#####=======
BAB. V
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN PASAR PERSAINGAN
TIDAK SEMPURNA
A. PENGERTIAN PASAR
Pengertian pasar secara ekonomi adalah pertemuan antara penjual dengan
pembeli dalam memenuhi kebutuhan.
Pengertian secara umum adalah Suatu tempat tertentu banyak penjual dan
banyak pembeli serta banyak barang-barang yang diperlukan umtukmemenuhi
kebutuhan.
B. PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA
1. Penertian Pasar Persaingan Sempurna
Yaitu pasar yang terorganisir dengan sempurna. Pasar ini harus
menggambarkan
suatu keadaan dimana penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga, sehingga harga
dipasar benar-benar merupakan hasil interaksi antara permintaan dan penawaran
2. Ciri-Ciri Pasar Persaingan sempurna
a. Terdapat banyak pembeli dan penjual tetapi mereka tidak dapat
mempengaruhi harga.
b. Barang dan jasa yang dijual bersifat homogen dan tidak dapat
dibedakan.
c. Adanya kebebasan untuk masuk dan keluar dari pasar persaingan
sempurna
d. Setiap pihak dapat mengetahui keadaan pasar dengan mudah
e. Adanya kebebasan untuk mengambil keputusan
3. Peran pasar persaingan sempurna bagi
masyarakat
Harga
pada pasar persaingan sempurna bersifat datum
artinya produsen tidak akan dapat mempengaruhi harga dengan cara menambah
atau mengurangi produksi. Oleh karena itu harga yang terbentuk di pasar
merupakan suatu batas apakah produsen sudah bekerja efektif dan efisien dalam
menekan biaya dan berproduksi secara optimal.
Jadi pasar persaingan sempurna mendidik masyarakat melakukan proses
produksi secara efisien, sehingga produk yang sampai kemasyarakat adalah produk
dengan mutu terbaik dan harga murah.
4. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
a. Kebaikan pasar persaingan sempurna
- Pasar persaingan sempurna
memberikan barang yang harganya logis, sesuai dengan permintaan pasar.
- Pasar persaingan sempurna
terpacu untuk berproduksi dengan efisien.
-
Sumber daya produksi bebas keluar atau masuk, sehingga kegiatan ekonomi
lebih sehat, dan bargairah.
b.
Keburukan pasar persaingan sempurna