Rabu, 19 September 2012

PELUANG USAHA

KEWIRAUSAHAAN KLAS XI BAB I Menganalisis Peluang Usaha A.Peluang dan Risiko Usaha Peluang Untuk mengali dan memanfaatkan peluang usaha seorang wirausahawan harus berpikir secara positif dan krestif, diantaranya: 1. Harus percaya dan yakin bahwa usah/bisnis bisa dilaksanakan 2. Harus menerima gagasan baru didalam dunia usaha/bisnis 3. Harus bertanya pada diri sendiri 4. Harus mendengarkan saran-saran orang lain 5. Harus mempunyai etos kerja yang tinggi 6. Pandai berkomunikasi Untuk mengetahui adanya peluang usaha maka wirausaha dapat mengetahui dari informasi intern dan ekstern. Dari informasi intern dan ekstern ini wirausaha dapat mengetahui : a. Dimana ada peluang (opportunity) b. Apa saja yang akan mengancam usaha (threat) c. Adakah kekuatan (stregth) yang dapat mendukung usaha untuk mencapai sasaran d. Apakah kelemahan (weakness) yang membatasi atau menghambat kemampuan mencapai sasaran. Persyaratan pokok dalam memanfaatkan peluang usaha dimasa depan adalah: a. Berpikir positif b. Optimisme c. Bersedia bekerja keras d. Mau mendengarkan orang lain e. Megakui kesalahan , dan f. Mau percaya bahwa pada hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin Resep Dr. D. J. Schwartz tentang cara memanfaatkan peluang bisnis antara lain: a. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa dilaksanakan b. Janganlah hadiri lingkungan yang statis yang akan melumpuhkan pikiran wirausahawan c. Setiap hari bertanyalah pada diri sendiri, bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik d. Bertanya dan dengarkanlah e. Perluas pikiran anda Dalam memanfaatkan peluang usaha, Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan yang 4 unsur yang harus dimiliki seorang wirausahawan agar mencapai sukses dalam pekerjaannya: a. Work hard (kerja keras) b. Work smart (kerja cerdas) c. Enthusiasm (kegairahan) d. Service (pelayanan) RISIKO USAHA Beberapa risiko usaha yang mungkin terjadi, antara lain: 1. Perubahan permintaan 2. Perubahan konjungtur 3. Persaingan 4. Akibat lain yang merupakan risiko usaha, seperti perubahan teknologi, perubahan peraturan, bencana alam dll. B. Faktor-faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha 1. Keberhasilan Usaha a. Percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnisnya dapat dilaksanakan b. Menerima gagasan baru didalam dunia usaha atau bisnis c. Instropeksi diri d. Mendengarkan saran-saran orang lain e. Bersemangat dan bergaul No Karakteristik Profil Ciri Wirausahawan Sukses yang menonjol 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Percaya diri Pemecahan masalah Berprestasi tinggi Pengambil risiko Ikatan emosi Pencari status Tingkat energi tinggi Mengandalkan tingkat percaya dirinya tinggi dalam mencapai sukse. Cepat mengenali dan memecahkan masalah yang dapat menghalangi kemampuanya mencapai tujuan sukses Bekerja keras dan bekerja sama dengan para ahli untuk memperoleh prestasi Tidak takut mengambil ririko, tetapi akan menghindari risiko tinggi jika dimungkinkan Tidak akan memperbolehkan hubungan emosional yang mengganggu sukses usahanya Tidak akan memeperbolehkan hubungan emosional mengganggu misi sukses usahanya Berdedikasi tinggi dan bekerja tanpa berhitung waktu untuk membangun usahanya. 2. Kegagalan Usaha Pada umumnya, kelemahan ataupun kegagalan usaha justru disebabkan oleh pemimpin, pemilik atau pengelola antara lain: a. Mereka tidak berusaha mengembangkan diri dengan mempelajari pengetahuan dan teknologi baru. b. Mereka juga kurang tanggap dengan perubahan perkembangan dalam masyarakat . c. Mereka mengabaikan pencatatan transaksi keuangan dan tidak melakukan pembukuan yang baik. d. Mereka enggan melakukan promosi dan riset pasar serta meremehkan konsumen. No. Karakteristik kegagalan Ciri kegagalan Wirausahawan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Dedikasi Pengendalian usaha atau bisnis Pengamatan manajemen Pengetahuan piutang Memperluas usaha berlebihan Perencanaan keuangan Lokasi usaha Pembelajaran besar Meremehkan waktu dan dedikasi dalam memulai usaha Gagal mengendalikan aspek-aspek utama usaha atau bisnis Pemahaman umum terhadap disiplin mamajemen rata-rata kurang Menimbulkan masalah arus kas buruk mereka dengan kurangnya perhatian akan piutang. Memulai perluasan usaha yang belum siap Meremehkan kebutuhan usaha Lokasi usaha yang buruk Menimbulkan pengeluaran awal yang tinggi. C. Pemanfaatan Peluang Secara Kreatif dan Inovatif. Kreativitas merupakan salah satu kemampuan manusia yang dapat memberikan kepuasan dan keberhasilan dalam hidup, sehingga manusia dapat mengaktualisasikan dirinya ke dalam lingkungannya. Orang yang kreatif adalah orang yang cepat meangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan sekitarnya. Orang kreatif akan memandang barang yang oleh orang kebanyakan dianggap tidak berguna, menjadi sangat berguna dan mempunyai nilai jual. Ada beberapa peluang usaha yang bisa dimanfaatkan secara kreatif dan mampu 1). Memanfaatkan barang bekas 2). Memanfaatkan barang yang tersedia/disediakan oleh alam 3). Memanfaatkan kejadian atau peristiwa yang ada disekitarnya. Inovasi adalah suatu proses perubahan peluang menjadi gagasan atau ide yang dapat dijual, dan bukan selalu berupa ide yang sangat rumit, tetapi kadang inovasi berasal dari ide yang sepele dan sejenis saja, asal merupakan yang baru dan harus lebih baik dari yang telah ada. Menurut Kuratko (1995), ada 4 (empat) jenis inovasi yang bisa dikembangkan yaitu: 1). Invensi (penemuan) 2). Ekstensi (pengembangan) 3). Duplikasi (penggandaan) 4). Sintetis D. Pengembangan Ide Kreatif dan Inovatif 1. Ciri dan sifat berpikir kreatif a. Fleksibel, artinya luwes, tidak kaku harus mau menerima ideorang lain b. Tidak konvensional, artinya tidak lugu, apa adanya c. Eksentrik (aneh), artinya mempunyai pola pikir yang berbeda dengan orang lain d. Bersemangat, artinya mempunyai antusias yang tinggi e. Bebas, tidak mau terikat pada aturan-aturan tertentu f. Berpusat pada diri sendiri g. Bekerja keras h. Berdedikasi, artinya memiliki keteguhan yang tinggi i. Inteligen, memiliki pemikiran yang tinggi. Berdasarkan analisis faktor, Guilford menemukan, bahwa ada lima sifat yang menjadi kemampuan berfikir kreatif a. FLUENCY (kelancaran) Kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan b. FLEXIBILITY (keluwesan) Kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah. c. ORIGINALITY (keaslian) Kemampuan untuk memecahkan gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise. d. ELABORATION (penguraian) Kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara rinci e. REDEFINITION (perumusan kembali) Kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perfektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh orang banyak. 2. Tahab-tahab berpikir kreatif a. Tahab Persiapan Tahab untuk memperolah fakta tentang peroalan yang akan dipecahkan b. Tahab usaha Tahab dimana individu menerapkan cara berpikir divergen (menyebar) c. Tahab Inkubasi Tahab dimana individu seakan-akan meninggalkan (melepaskan diri) dari persoalan dan memasukannya ke alam bawah sadar, sedang kesadarannya memikirkan hal-hal yang lainnya d. Tahab pengertian Tahab diperolehnya insight (kesadaran). Ciri khas dari tahab ini adalah adanya sinar penerangan (iluminasi) yang mendadak menyadarkan orang akan ditemukannya jawaban e. Tahab Evaluasi Tahab ini, ide yang dihasilkan diperiksa dengan teliti dengan memisahkan ide yang kurang berguna atau ide yang terlalu mahal biayanya bila dilaksanakan. Berdasarkan penelitihan, kreatifitas dapat dibedakan menjadi 3 tipe antara lain: a. Menciptakan, yaitu proses membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada b. Memodifikasi, yaitu mencari cara untuk membentuk fungs-fungsi baruatau menjadikan sesuatu menjadi berbeda c. Mengkombinasikan yaitu menngabungkan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan. Ada 4 varisai hubungan kreativitas dengan intelegensi yaitu: a. Kreatifitas rendah, intelegensi rendah b. Kreatifitas tinggi, intelegensi tinggi c. Kreativitas rendah, intelegensi tinggi d. Kreatifitas tinggi, intelegensi rendah. BAB. II MENGANALISIS ASPEK-ASPEK USAHA A. PEENGELOLAAN USAHA BERDASARKAN ASPEK ORGANISASI USAHA DAN PRODUKSI 1. Organisasi usaha sederhana a. Pengertian Organisasi sederhana adalah organisasi usaha yang kegiatan usahanya berskala kecil, dilakukan oleh masyarakat dengan modal yang relatif kecil dan dikelola dengan manajemen yang sederhana. Menurut UU No: 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil adalh usaha yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan 1. Memiliki hasil psnjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- 2. Pemilik warga negara Indonesia 3. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau peruasahaan yang memilki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha kecil 4. Berbentuk usaha perseorang badan usaha yang berbadan hukum atau usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. b. PERANAN ORGANISASI Usaha kecil sebagai bagian dari keseluruhan unit ekonomi yang melakukan berbagai dalam perekonomian yan dalam kenyataannya merupakan bagian terbesar dari fasilitas unit usaha yang ada, keberadaannya diperlukan oleh masyarakat banyak. Oleh karena itu pemerintah perlu untuk meningkatkan peranan usaha kecil, meliputi: 1). Pembentukan dan peningkatan produk nasional 2). Perluasan kesempatan kerja dan berusaha 3). Peningkatan ekspor 2). Produk barang dan jasa daerah 5). Pemerataan pendapatan dan peningkatan taraf hidup masyarakat 2. VISI, MISI,TUJUAN, SASARAN PERUAHAAN. VISI PERUSAHAAN Visi perusahaan adalah pandangan jauh kedepan kemana perusahaan akan dibawa. Visi perusahaan itu akan menunjukan suatu kondisi ideal tentang masa depan yang realistis, dapat dipercaya, meyakinkan serta mengandung daya tarik. Tujuan VISI : a. Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai oleh perusahaan. b. Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan c. Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan perusahaan d. Memberi arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas e. Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan. MISI PERUSAHAAN Misi peruahaan akan menjelaskan mengapa perusahaan itu harus ada dan apa yang akan dilakukan serta bagaimana cara melakukannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalammerumuskan misi perusahaan yaitu: 1. Produk dan jasa apa yang dihasilkan dan akan ditawarkan kepada konsumen 2. Kualitas produk dan pelayanan jasa yang akan dikehendaki masyarakat 3. Produk dan pelayanan jasa yang dibutuhkan masyarakat 4. Masyarakat yang akan dilayani. TUJUAN PERUSAHAAN Tujuan perusahaan adalah target yang bersifat kuantitatif dan pencapaian target Tersebut merupakan ukuran keberhasilan kinerja perusahaan. Adapun penetapan Tujuan perusahaan adalah: a. Untuk mencapai keberhasilan usaha b. Mengatur dan membentuk kerja sama dengan perusahaan lain c. Untuk melakukan merger dengan perusahaan lain d. Mengundang orang-orang yang mempunyai keahlian untuk bekerja sama e. Menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personal yang ada didalam perusahaan. SASARAN PERUSAHAAN Untuk memudahkan dalam menentukan sasaran usaha, sebaiknya perusahaan memiliki hal-hal sebagai berikut: 1). Sumber daya manusia 2). Sumber daya keuangan 3). Kemampuan menghasikan laba 4). Kedudukan pasar 5). Sarana kerja 6). Pengembangan usaha 7). Tanggung jawab rasional 3. BENTUK BADAN USAHA PENGERTIAN BADAN USAHA Badan Usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Badan Usaha mempunyai fungsi sebagai badan tertinggi yang mengurus peruhaan. Perusahaan adalah satuan teknis yang bertjuan untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan ini sebagai alat bagi badan usaha dalam mencari keuntungan. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA a. Badan usaha menurut lapangan usahanya: 1). Badan usaha agraris 2). Badan usaha ekstraktif 3). Badan usaha industri 4). Badan usaha perdagangan 5). Badan usaha jasa. b. Badan usaha menurut kepemilikan modalnya 1). Badan usaha milik negara 2). Badan usaha milik swasta 3). Badan usaha milik campuran c. Badan usaha berdasarkan perbandingan penggunaan tenaga kerja dan mesin 1). Badan usaha padat modal 2). Badan usaha padat karya d. Badan usaha berdasarkan bentuk hukumnya 1). Perusahaan perseorangan 2). Perusahaan persekutuan a. FIRMA (Fa) b. PERSEKUTUAN KOMANDITER (CV) c. PERSEROAN TERBATAS (PT) 4. STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA a. Pengertian Organisasi Kata organisasi berasal dari bahasa yunani yaitu yang berarti alat, bagian, anggota atau badan b. Struktur organisasi 1). Struktur organisasi garis/lini Struktur ini diciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur ini wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Ciri-cirinya: a. Kesatuan perintah terjamin b. Pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan c. Organisasi tergangtung pada satu pimpinan STRUKTUR 0RGANISASI FUNGSIONAL DAN STAF Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur organisasi. Dengan memakai gabungan ini dimungkinkan memilih, ysng menguntungksn dipakai yang merugikan ditinggalkan. Struktur organisasi dibuat dengan maksud : a. Memperlihatkan pola hubungan antar anggota organisasi dan sarana yang dimiliki, b. Agar setiap anggota organisasi mengerti dengan jelas tugas, kewajiban, hak dan tanggung jawab. 5. PRODUK BARANG DAN JASA a. Produk yang berupa barang Dalam melakukan pemilihan produk yang akan dibuat, wirausaha terlebih dahulu perlu melakukan identifikasi terhadap kebutuhan konsumen. Identifikasi kebutuhan konsumen antara lain : 1. Kebutuhan pokok/utama 2. Kebutuhan penunjang 3. Kebutuhan pelengkap / mewah Sedangkan klasifikasi barang berdasarkan kebiasaan konsumen dalam membeli barang adalah : 1. Barang yang mudah didapat 2. Barang Shopping yaitu barang yang mempunyai ciri khusus dan hanya terdapat di tempat tertentu b.Produk yang berupa jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu fihak kepada fihak lain yang sifat atau bentuknya ditunjukan dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1) Tidak berwujud (intangibility) 2) Tidak dapat dipisahkan (inseparability) 3) Berubah-ubah (variability) 4) Daya tahan (perishability) Upaya yang dilakukan wirausaha yang bergerak pada bidang jasa adalah senantiasa melakukan perbaikan kualitas jasa dan selalu berusaha menemukan inovasi baru, baik dalam proses maupun dalam penyajian. 6.JENIS DAN KUALITAS PRODUK/JASA a. Jenis Produk/jasa Jenis produk,berupa barang dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Jenis produk barang yang diperdagangkan - Barang-barang consumers goods - Barang-barang industrial goods. 2. Jenis produk berdasarkan tujuan pemakaiannya terdiri atas: a) SHOPPING GOODS Barang yang memerlukan pertimbangan kualitas, harga, gaya kemasan dan jenis b) CONVINIENCE GOODS Barang konsumsi yang sifatnya mudah dicari bila diperlukan c) SPECIALITY GOODS Barang kebutuhan konsumen, tetapi memerlukan pelayanan khusus dan terdapat di toko tertentu d) UNSOUGHT GOODS Barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan mendatangi konsumen. b.Kualitas produk/jasa Manfaat suatu produk umumnya diukur dengan kegunaan optimal dan kepuasan konsumen , yang merupakan refleksi kualitas dari produk tersebut. 7.PENGELOLAAN PERSEDIAAN Pengelolaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga agar persediaan tetap stabil sesuai rencana. Tujuan dikelolanya persediaan barang adalah : a. Untuk menjaga jangan sampai persediaan habis b. Untuk menjaga jangan sampai mengecewakan konsumen c. Untuk menjaga agar jangan sampai jumlah persediaan barang dagangan berlebihan. Dalam melakukan pengelolaan persediaan barang dagangan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangankan yaitu : a. Sistem pencatatan yang paling tepat b. Metode pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan c. Menghitung persediaan barang dagangan d. Menyusun laporan persediaan. Ada dua sistem pencatatan persediaan yaitu : a. Pencatatan secara terus menerus (PERPETUAL SYSTEM) b. Pencatatan secara periodik (PERIODIC SYSTEM) Metode pencatata persediaan barang dagangan dapat digunakan cara berikut a. FIRST-IN, FIRST –OUT ( FIFO ) Barang yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan b. LAST-IN, FIRST-OUT ( LIFO ) Barang yang paling akhir masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan c. AVERAGE COST ( AC ) Barang –barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya. 8.MENGHITUNG KEBUTUHAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU a. Pengertian bahan baku Bahan baku adalah bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari produk jadi dan merupakan biaya utama dalam proses pembuatan produk. Untuk menghindari kelebihan atau kekurangan bahan baku, perusahaan perlu melakukan pengendalian bahan baku, sehingga setiap saat perusahaan mengetahui berapa persediaan bahan baku yang ada, berapa harus membeli bahan baku, dan berapa bahan baku yang siap untuk diproses. b.Menghitung biaya bahan baku 1). METODE FIFO ( first – out ) Contoh: data mengenai bahan baku pada PT Sinar sejahtera selama dua minggu pertama bulan mei 2004 adalah : 01 Mei, persediaan 8.000 kg @ Rp 1.000,- 09 Mei, pembelian 12.000 kg @ Rp. 1.200,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar